Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri TPT Jadi Pelopor Transisi Energi Hijau di Jateng

Sektor industri garmen, tekstil, dan sepatu di Jawa Tengah mulai menjalankan inisiatif pemanfaatan EBT untuk memenuhi persyaratan ekspo
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berfoto bersama Direktur Eksekutif IESR dan narasumber dalam acara CJREIF yang digelar di Kota Semarang pada Kamis (26/6/2025)/Bisnis-Muhammad Faisal Nur Iksan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berfoto bersama Direktur Eksekutif IESR dan narasumber dalam acara CJREIF yang digelar di Kota Semarang pada Kamis (26/6/2025)/Bisnis-Muhammad Faisal Nur Iksan.

Bisnis.com, SEMARANG — Jawa Tengah terus mendorong pengembangan industri hijau dengan sektor tekstil, garmen, dan sepatu sebagai pelopor utama penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Tercatat, hingga 2025 telah ada 21 perusahaan yang mengadopsi panel surya dengan kapasitas di atas 500 KW, ditambah dengan enam perusahaan baru yang bergabung pada tahun ini.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan inisiatif ini merupakan bagian integral dari program 5 tahunan Gubernur untuk menumbuhkan industri hijau di wilayah tersebut.

“Kami lihat dari percepatan mereka menggantikan proses produksinya ke hijau, itu sudah lumayan. Saya menunggu angkanya dari BPS, tetapi intinya bahwa inisiasi itu sudah luar biasa,” ujarnya usai menghadiri agenda Central Java Renewable Energy Investment Forum (CJREIF) pada Kamis (27/6/2025) di Kota Semarang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari menuturkan adanya pergeseran dalam dinamika pasar global. Menurutnya, kini terdapat tuntutan bagi para pelaku usaha untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan EBT dalam aktivitas bisnisnya.

“Sekarang itu sudah ada tuntutan bahwa pelaku usaha itu wajib memperhatikan keberlangsungan lingkungan alam dengan menggunakan EBT, menggunakan renewable energy sehingga kemudian ke depan kita peduli dengan investasi hijau, karena kan tuntutannya adalah net zero carbon,” terang Sakina.

Sektor industri alas kaki, garmen, serta Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) berkontribusi signifikan dalam transisi penggunaan energi bersih tersebut. Sakina mengatakan, tuntutan buyer luar negeri menjadi pendorong utama bagi pelaku industri di sektor tersebut untuk memulai transisi EBT.

“Makanya progress-nya cukup signifikan,” ucapnya. 

Sebagai informasi, Jawa Tengah tercatat memiliki potensi energi surya hingga 194 Gigawatt (GW). Dari potensi tersebut, ada 12 wilayah dengan peluang pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang layak didanai dengan kapasitas hingga 13,5 GW. Sayangnya, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, rencana pengembangan PLTS di Jawa Tengah baru tercatat di 3,8 GW hingga 2034 mendatang.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menuturkan terdapat sejumlah langkah strategis yang perlu dilakukan dimulai dengan penyusunan peta jalan investasi hijau jangka panjang yang akan memadukan target energi terbarukan, transformasi industri, dan rencana infrastruktur hijau.

Guna menarik dan memfasilitasi investor, Fabby menyarankan pembentukan unit khusus investasi hijau sebagai pusat layanan terpadu, dan peluncuran inisiatif kawasan industri hijau di lokasi-lokasi strategis yang mendukung penerapan energi terbarukan dan ekonomi sirkular termasuk untuk UMKM dan IKM.

Fabby menekankan pentingnya penguatan kemitraan dengan lembaga keuangan untuk memastikan ketersediaan skema pendanaan hijau yang inovatif. Tak kalah krusial, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia melalui program pelatihan keterampilan hijau dan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi, juga diperlukan guna menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan mendukung inovasi berkelanjutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper